cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Psikologika : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
ISSN : 14101289     EISSN : 25796518     DOI : -
Core Subject : Education,
Psikologika - Journal of Discourse and Research on Psychology, publishes research and innovative ideas on psychology. Psikologika is published by Department of Psychology, Islamic University of Indonesia. Psikologikan coverage the fields on clinical psychology, educational psychology, developmental psychology, industrial and organizational psychology, social psychology, islamic psychology, and psychological testing. Psychology is published 2 times a year in January and July.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 6 (1998)" : 7 Documents clear
Metode-Metode Perumusan Dan Penelitian psikologi Islam Fuad Nashori
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art2

Abstract

Tulisan ini bermaksud menyajikan metode-metode yang dapat dipergunakan dalam upaya perumusan dan penelitian psikologi islami. Menurut penulls, metode-metode yang perlu dikembangkan dalam upaya perumusan psikologi lslami adalah metode keyakinan, metode rasio­ sinasi, integrasi metode keyakinan dan rasiosinasi, serta metode otoritas. Untuk penelitian psikologi lslami, menurut penulis, metode yang perlu dikembangkan seisin selain metode ilmiah adalah metode intuisi, dan metode eksperimen spiritual. Penulis menekankan bahwa penggunaan metode yang beragam inf dikarenakan ilmu pengetahuan Islam senantiasa berupaya untuk menerapkan metode-metode yang berlainan sesuai dengan watak subjek yang dipelajari serta cara-cara memahami subjek tersebut. Kata Kunci : psikologi lslami, metode rasiosinasi, metode keyakinan,metode intuisi, metode otoritas, metode eksperimenspiritual
Tahap-Tahap Penting Dalam Penanganan Anak Jenius: Suatu Upaya Bagi Ketepatan & Kesinambungan Program Retno Kumolohadi
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art3

Abstract

Tulisan ini bermaksud membahas tentang program penanganan anak jenius di Indonesia. Anak jenius dengan potensi intelektual yang tinggi akan berkembang optimal apabila berada dalam atmosfir yang mendukung, untuk itulah program penanganan dirancang. Program penanganan dilakukan dengan mempertimbangkan keterbatasan dari para pengelola pendidikan untuk mendirikan sekolah khusus anak jenius. Program ini dapat diselenggarakan bersama-sama antara orang tua,guru dan masyarakat. Menurut penulis, diperlukcin kecermatan dalam menerapkan tahap-tahap penanganan agar program yang dijalankan dapat mengenai sasaran. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: Pertama mendeteksi atau identifikasi anak jenius. Data dikumpulkan dari hasil pemeriksaan psikologis, hasil observasi & wawancara, prestasi belajar. Tahap kedua adalah memberikan perlakuan. Bentuk perlakuan yang paling sering dilakukan adalah melalui program pengayaan (en­richment program), sedangkan program akselerasi (acceleration pro­gram) masih belum ditanggapi secara serius. Program pengayaan berorientasi pada pengembangan aspek kognitif, sedangkan program akselerasi berorientasi pada aspek sosial-emosionai (afektif dan be­havioral). Tahap ketiga adalah penilaian hasil program yang dilakukan secara berkala. Kata kunci : anak jenius, program penanganan, deteksi, perlakuan,penilaian
Religusitas Dan Motif Berprestasi Mahasiswa Qurotul Uyun
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara tingkat religiusitas dengan motif berprestasi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adatah 1) Hipotesis Mayor. Ada korelasi positif antara religiusitas dan motif berprestasi. 2) Hipotesis Minor: (a). Ada korelasi positif antarareligiusitas dimensi ideologis dengan motif berprestasi, (b). Ada korelasipositif antara religiusitas dimensi ritualistik dengan motif berprestasi,(c). Ada koretasi positif anlara religiusitas dimensi eksperiensial dengan motif berprestasi, (d). Ada korelasi positif antara religiuSitas dimensi konsekuensial dengan motif berprestasi, (e). Ada korelasi positif antarareligiusltas dimensi intelektual dengan motil berprestasi. Subjekpenelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UII angkatan 1997sejumlah 136.Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antararetigiusitas pada dimensi eksperiensial, dimensi konsekuensiat, dimensiritualistik, dan dimensi ideologis terhadap motif berprestasi. Dimensiintelektual tidak menunJukkan korelasi positif terhadap motif berprestasi. Kata Kunci : motif berprestasi, dimensi religiusitas, ideologis, ri· tualistik, eksperiensial, konsekuensial, intetektual.
Kencenderungan Berperilaku Delinkuen Pada Remaja Ditinjau Dari Orientasi Religius dan Jenis Kelamin Irwan Nuryana Kurniawan
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan orientasi religius dengan kecenderungan berperilaku delinkuen pada laki-laki dan perem­puan. Hipotesis yang diajukan adalah (1) ada korelasi negatif antara orientasi religius dengan kecenderungan berperilaku delinkuen pada remaja; semakin tinggi orientasi religius remaja, semakin intrinsik  orientasi religiusnya, semakin rendah kecenderungan remaja untuk ber­perilaku delinkuen, dan sebaiknya; dan (2) ada perbedaan kecende­rungan berperilaku delinkuen antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan. Remaja laki-laki lebih tinggi kecenderungannya untuk berperilaku delinkuen daripada remaja perempuan. SubjeK penelitian adaiah pelajar SMU N 1 Tasikmalaya yang diambil secara acak dari populasinya, yang memiliki ciri-ciri: pelajar beragama Islam, dan berusia antara 15-17 tahun. Subjek penelitian ini seluruhnya berjumlah 149 orang, terdiri 66 laki-laki dan 83 perempuan. Untuk mengetahui tingkat orientasi religius dan tingkat kecenderungan berperilaku delinkuen subjek penelitian, digunakan dua macam skala yaitu skala orientasi religius dan skala kecenderungan berperilaku delinkuen. Metode analisis data yang dipakai adalah analisis korelasi product moment dari Pearson untuk menguji hipotesis pertama dan analisis kovarian satu jalur untuk menguji hipotesis kedua. Hasil analisis data menunjuk.kan bahwa (1) ada korelasi negatit yang signifikan antara orientasi religius dengan kecenderungan berperilaku delinkuen pada remaja (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan kecenderungan berperifaku delinkuen antara remaja lakl-laki denganremaja perempuan. Kata kunci : Kecenderungan berperilaku delinkuen, orientasi religius,jenis kelamin
Prinsip-Prinsip Psikologi Islam Bagus Riyono
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art7

Abstract

Tulisan ini bermaksud membahas pengertian dan konsep-konsep dasarmengenai agama dan sains, karena bagaimanapun juga usaha peru­musan disiplin Psikologi Islami disemangati oleh gerakan lslamisasi ilmu pengetahuan. Kemudian pada bagian kedua akan dibahas mengenai tujuan akhir, bidang garap dan titik fokus dari Psikologi islami sehingga kita akan memiliki arah yang jelas dalam usaha mengembangkan disiplinini lebih lanjut. Pada bagian ketiga dari tulisan ini akan ditelaah metode­-metode yang dapat dipakai dalam pengembangan disiplin Psikologi islami. Pembahasan tersebut juga akan disertai dengan contoh-contoh aplikasinya dalam desain-desain penelitian dan penerapan yang akan sangat dibutuhkan dalam usaha menjadikan Psikologi islami sebagai ilmu yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia dan alam semesta. Kata kunci: Psikologi lslami, nilai kunci, intregrated psychology.
Membangun Kompetensi Manusia Dalam Milenium Ke Tiga Djamaludin Ancok
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art1

Abstract

Pada milenium ketiga terjadi pergeseran dalam paradigms kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi maupun segi sosial dan psikologis. Pada milenium ketiga akan banyak perubahan yang disertai konflik antar manusia yang menuntut kemampuan adaptasi yang tinggi. Ada empat kapital yang harus dikembangkan sebagai kompetensi yang harus dimiliki oleh manusia untuk dapat beradaptasi secara sukses. Keempat kapital tersebut adalah kapital intelektual, kapital sosial, kapital lembut, dan kapital spiritual. Untuk membangun kapital tersebut diperlukan reorientasi penyelenggaraan pendididikan. Kata kunci: Milenium Ketiga, kompetensi, kapital intelektual, kapitalsosial, kapital lembut, kapital spiritual.
Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Melalui Konseling Kelompok Tina Afiatin; Sri Mulyani Martaniah
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 3 No. 6 (1998)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol3.iss6.art6

Abstract

Pilot studies revealed that a great deal of psychological problems Inadolescence stem from lack of self-confidence. The studies also found ·that peer groups could function both as social support and as a changeagent tor adolescent. Those findings suggested that group conselingcan be used as an alternative intervention to improve self-confidenceamong adolescents. The present study tested the efficacy of group counseling in in­ creasing adolescents' self-confidence. Twenty two students of SMA PIRII Yogyakarta who exhibited lack of self-confidence participated in theexperimental and control groups. Each group consisted of 11 students.Self-confidence, self-concept, and self-esteem were the dependentmeasure. Testing were administered 4 times, before treatment, rightafter treatment, one month after treatment and three months after treat­ment. Behavioral changes were observed through daily record as wellas-observer's rating of subjects behavior during counseling sessions.T-test with gain scores indicated that the Increase in confidencediffered significantly between experimental and control groups (t = 5.01;p < 0.05). Experimental group (( = 28.64) showed higher increase inself-confidence than control group (( = 1.27). The same pattern wasshown for self-concept and self-esteem measures. Behavioral ratingscale Indicated an increase In self-confidence among subjects of ex­perimental group. Key words: Self-Confidence - Adolescence - Group Counseling.

Page 1 of 1 | Total Record : 7